Menilik Koleksi Peninggalan Kerajaan Singosari di Museum Singhasari

Byadmin

Jun 13, 2022 , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Bagi kebanyakan masyarakat yang ingin mempelajari sejarah serta peninggalan kerajaan Tumapel, atau lebih dikenal layaknya sebagai Kerajaan Singosari, dapat mampir ke Museum Singhasari yang berada di Kabupaten Malang bisa menjadi pilihan menarik.

Di sana, tersimpan berbagai macam artefak peninggalan asal kerajaan Singosari, layaknya seperti arca Mahakal, Mahisha, Ganesha, Durga gaya Singosari, hingga Prajna Paramita. Destinasi wisata dapat menjadi salah satu hal penting dalam mencari kesenangan, apalagi ketika anda bermain slot. Permainan slot yang seru dapat dimainkan agar tercapainya kesenangan dalam diri anda. Segera mainkan dan dapatkan keberuntungannya!

“Selain itu, ada juga koleksi pusaka-pusaka bersejarah. Meskipun tidak semua berasal dari Kerajaan Singosari, tapi ada juga yang berasal dari kerajaan Kediri dan Mataram,” ungkap Pamong Budaya Ahli Muda Museum Singhasari, Yossy Indra saat ditemui, pada Minggu, 12 Juni 2022.

Museum Singhasari Sajikan Peninggalan Kerajaan Singhasari

Setidaknya, terdapat 345 koleksi artefak asal peninggalan sejarah pada museum yang memiliki luas sekitar 3.000 meter persegi itu.

“Artefak-artefak ini di antaranya berbahan logam, kayu, dan batu,” tuturnya.

Tidak semua koleksi dari museum yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Singosari itu merupakan bagian dari artefak asli. Sebagian besar diketahui merupakan artefak replika.

Sebab, koleksi aslinya sendiri berada di Museum Leiden, tepatnya Belanda maupun pada Museum Nasional Indonesia.

“Koleksi asli dari artefak-artefak replika ini di antaranya banyak tersimpan di Museum Leiden, Belanda dan Museum Nasional Indonesia,” jelasnya.

Dari total sekitar 345 koleksi artefak, Yossy menyebutkan bahwa setidaknya ada sekitar 30 persen aetefak asli dan 70 persen sisanya merupakan koleksi replika.

“Jadi yang asli sekitar 50 item. Sisanya koleksi replika,” tuturnya.

Koleksi artefak yang tengah tersimpan tidak hanya bagian atau milik museum. Sejumlah di antaranya juga terdapat artefak milik beberapa desa yang ada di Kabupaten Malang.

“Artefak milik desa ini kami minta kepada pemerintah desa setempat untuk disimpan di sini agar lebih terjaga. Sebab di sini kan penyimpanan artefak sesuai dengan prosedur, baik dari sisi suhunya serta keamanannya,” tutur Yossy.

Ke depannya, museum ini diketahui akan menambah koleksi artefak yang telah didapatkan dari hasil ekskavasi situs Srigading, Kecamatan Lawang di mana berhasil ditemukan pada akhir 2021 dan diduga merupakan bagian dari peninggalan pada masa kerajaan Mataram Kuno era Mpu Sindok.

“Artefak-artefak itu saat ini masih masa perawatan. Termasuk emas yang ditemukan saat ini masih dalam masa revitalisasi oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur,” bebernya.

Di museum itu juga terdapat visualisasi terkait dengan cerita asmara kala masa Kerajaan Singosari yang diakui dunia sebagai ‘Ingatan Kolektif Dunia (Memory of The World)’, layaknya seperti cerita terkait perjuangan Panji Margasmara dalam mendapatkan cinta Ken Candrasari.

Museum Singhasari, Nasib mu Kini - Memontum.Com

“Visualiasi cerita ini kami abadikan agar menjadi edukasi kepada masyarakat tentang sebuah cerita asli Malang yang diakui oleh dunia,” terangnya.

Adapun terkait dengan lokasi Museum Singosari berada di Kecamatan Singosari, tepatnya Kabupaten Malang. Jaraknya sendiri terhitung sekitar 14 kilometer (km) ke utara dari pusat Kota Malang. Destinasi wisata dapat menjadi salah satu hal penting dalam mencari kesenangan, apalagi ketika anda bermain slot. Permainan slot yang seru dapat dimainkan agar tercapainya kesenangan dalam diri anda. Segera mainkan dan dapatkan keberuntungannya!

Apabila wisatawan berangkat dari luar kota ingin berkunjung, diketahui akan lebih mudah jika keluar dari Exit Tol Singosari. Kemudian, belok kanan menuju ke arah Pasuruan.

Sekitar 1 km setelahnya akan terdapat gang di mana bertuliskan bertuliskan “Museum Singhasari” pada sisi kiri jalan. Dari gang tersebut pengunjung tinggal masuk serta mengikuti jalan lurus sekitar 1 km.

“Tidak ada biaya sepeser pun untuk masuk ke museum ini. Alias gratis,” pungkas Yossy.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published.