Obyek wisata Alas Kedaton merupakan salah satu alternatif bagi kamu untuk bisa menikmati suasana hutan lindung yang teduh dan asri, sembari dapat menyaksikan gerombolan kera di sana. Destinasi wisata dapat menjadi salah satu hal penting dalam mencari kesenangan, apalagi ketika anda bermain slot. Permainan slot yang seru dapat dimainkan agar tercapainya kesenangan dalam diri anda. Segera mainkan dan dapatkan keberuntungannya!
Tempat ini dapat menjadi alternatif tempat wisata yang serupa selain dengan Monkey Forest yang berada di Ubud dan Sangeh tepatnya di Kabupaten Badung.

Obyek wisata yang terletak pada Desa Kukuh, tepatnya di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan ini merupakan salah satu kawasan hutan lindung. Menariknya, hutan yang diketahui seluas 12 hektar ini dihuni lebih dari 2.000 ekor kera.
“Sekarang ini diperkirakan ada 2.500 ekor kera,” ungkap Bendesa Adat Kukuh, I Gusti Ngurah Artha Wijaya, pada Selasa, 5 April 2022.
Pengelolaan obyek wisata ini memang berada langsung di bawah Desa Adat Kukuh. Pengunjung di tempat ini dapat juga menyaksikan tingkah hewan primata tersebut dengan cara dari jarak dekat. Bahkan bila ditemani pemandu, pengunjung dapat juga berkesempatan untuk bisa memberi makan secara langsung. Ribuan ekor kera ini sudah menghuni hutan atau Alas Kedaton sejak dulu.
Menurut Artha Wijaya, semula jumlah kawanan kera yang ada di Alas Kedaton tidak sebanyak untuk sekarang ini.
“Sejak awal hutan ini sudah dihuni kera-kera tersebut. Semula tidak sejinak sekarang. Namun karena terus diberi makan dan tempatnya berkembang menjadi tempat wisata, kera-kera tersebut sekarang ini relatif lebih jinak,” jelasnya.
Kawanan kera yang telah menghuni Alas Kedaton dulunya diduga sudah terbagi ke dalam tiga kelompok. Pertama, kelompok yang ada pada depan Pura Dalem Kahyangan Kedaton. Kedua, yang berada di dekat areal hutan yang di mana diyakini sebagai kuburan kera. Serta dengan kelompok ketiga di belakang kawasan hutan tersebut. “Sekarang ini sudah menyebar,” sambung Artha.
Selain bisa dapat menyaksikan kera secara dekat, pada hari tertentu layaknya seperti Selasa Kliwon Wuku Medangsia atau yang di Bali lebih dikenal sebagai istilah Anggara Kasih Medangsia, pengunjung bisa dapat mudah dalam menyaksikan jalannya upacara piodalan di Pura Dalem Kahyangan Kedaton. Tempat suci ini diketahui juga menjadi cagar budaya yang dilindungi.
Dalam prosesi upacara tersebut warga Desa Adat Kukuh di mana terdiri dari 12 banjar adat di mana akan menjalankan proses persembahyangan di sore hari.
“Ada yang menarik dari pelaksanaan upacara piodalan di Pura Dalem Kahyangan Kedaton. Karena proses upacaranya harus selesai pukul 18.00 WITA. Tidak seperti piodalan di kebanyakan pura lainnya,” jelasnya.
Selain itu, sambungnya, upacara tersebut akan diakhiri dengan adanya tradisi Ngerebeg. Ritual ini dilakukan sebagai bentuk suka cita terhadap para warga Desa Adat Kukuh sebab telah tuntas dalam menjalankan upacara.
“Ngerebeg itu dimaknai sebagai gereget. Suka cita yang mendalam. Karena telah selesai menjalankan upacara dari pagi sampai batas akhirnya pukul enam sore,” sambungnya.
Dalam Ngerebeg, warga desa adat baik yang anak-anak sampai dewasa akan meluapkan suka citanya dengan cara berkeliling pura di mana sebanyak tiga kali. Mereka akan berlarian tedung (payung), kober (bendera panjang), atau dengan sarana upacara lainnya yang ada pada pura. “Kalau tedung atau kober sudah tidak ada, mereka akan membawa ranting atau dahan pohon untuk dibawa keliling pura sampai tiga kali,” pungkasnya. Destinasi wisata dapat menjadi salah satu hal penting dalam mencari kesenangan, apalagi ketika anda bermain slot. Permainan slot yang seru dapat dimainkan agar tercapainya kesenangan dalam diri anda. Segera mainkan dan dapatkan keberuntungannya!